Rabu, 22 April 2009

Ada dan Pengada

Aku ada di tiitik ini .

Tapi pengadaku menyebar sejauh relasi yang kulakukan dengan dunia sekitar

Aku bisa saja seorang fitri, tapi fitri itu bisa juga menjadi seorang anak dari orang tuanya, bisa juga menjadi seorang mahasiswi filsafat 2007, bisa juga menjadi seorang kakak dari Imbang, bisa juga menjadi salah seorang member filsafat dan psikologi transformatif di group yahoo!,,,
Fitri bisa menjadi siapa saja sejauh orang lain mengenalnya

Tetapi pertanyaannya adalah apakah fitri itu tahu siapa dirinya? Dirinya dalam arti "ada" tanpa "pengada"?

Jika fitri dipahami "ada" tanpa "pengada", apakah dia bisa hilang makna? Hilang identitas? Hilang ke-diri-annya?

Menjadi fitri di titik ini tidak jelas betul dirinya karena ia tidak menjadi "pengada" sekaligus. Dan saya bertanya pada diri saya sendiri,"Hendak seperti apakah saya tanpa "pengada" saya?"

Tapi kembali lagi pada "ada" fitri
Siapa dia dan hendak diartikan apa dia?
Terserah sajalah...

1 komentar:

Tika Sylvia Utami mengatakan...

Fit.. teu ngartos ah...
pusing. metafisika kah ini?
hohoho.....