Minggu, 25 Juli 2010

Menangkup Warna

Ayah, banyak warna di dunia ini
berkumparan bagai kunang-kunang
tetapi pelitanya lebih semarak
Banyak yang mesti diteguk saat berjumpa telaga
karena rasa air tak sekedar biasa
banyak yang tercecap lama dalam lidah
walau tak bertahan selamanya

Ayah, bahagia itu menyadari
menerima diri lebih dan kurang
dan melihat sekitar
Mereka bilang,"sesuatu baru berarti saat tak lagi ada"
Sebagian menyesal
Sisanya bersyukur
Beberapa mulai sadar dan berbenah diri

Ayah, kita tak selalu mampu meraba masa
menggenggam impian dan hilang begitu saja
Aku melihat banyak asap membumbung ke angkasa
dan rona mulai berpendar, redup
Di dunia ini banyak warna
menangkup segala rasa
luar biasa
Aku ternganga-nganga

Ayah, warna apa yang ingin kutangkup?
Warna apa yang harus kuteguk agar hidup tak lagi absurd?
Aku menyukai hijau tapi tak tahu harus apa
untuk memercikinya pada jalan yang terbentang dihadapanku

Ayah, katamu dulu jangan pernah menyerah
dan terus lihat arah
Di dunia ini banyak warna
Tapi mengapa kadang sulit, kadang bergairah?

Tetapi katamu,"tak apa-apa"
sambil tersenyum mengusap kepalaku
Aku tahu kau pun menyadari bahwa banyak warna di dunia ini, ayah
dan kau percaya padaku sepenuhnya untuk memilih warna yang kusuka

Rabu, 21 Juli 2010

MATI SEPI


(amos lee-colors)


mengapa waktu berjalan dalam iringan detik?
agar kau tak kehilangan setiap momen dalam hidupmu yang bias
mengapa harapan itu ada?
karena hidup tak selalu menyenangkan tiap detiknya sehingga kau butuh
harapan tentang satu momen yang membuatmu tersenyum dan bersemangat

dalam gelap aku termangu rindu
visiku cemerlang menatap waktu
dan aku merasa kasdu
betapa aku merindukan masa lalu

disela-sela malam aku melihat kematian dan perpisahan menjadi padu
tak pernah ku takut jika aku yang dipanggil lebih dulu
aku justru takut kehilangan waktu
aku rindu ayah, ibu, adik dan mereka yang kukasihi
aku takut tak dapat menyulam masa bersama mereka lagi
bukan karena mati
tidak sekedar mati
tetapi karena waktu yang berjalan ribut dan serampangan


mengapa Tuhan tak hadirkan abadi pada kita?
karena abadi tak membuat kita bersyukur
karena abadi berarti tak hidup
karena abadi membuat kita abai pada sekitar

Tuhan, aku tak takut mati melainkan waktu
untuk mereka yang kukenal, aku hanya ingin berkata
AKU SAYANG KALIAN

dalam hidup kita tumbuh dan mati
dan kehilangan banyak memori
aku rasa aku akan baik-baik saja
harus baik-baik saja
karena tiketku belum bergulir menuju mati