Sabtu, 23 Mei 2009

B A H A G I A

Ada secercah bahagia diraut banyak orang
Tersimpan berjuta harap pada hidup yang kian mendesak tak tentu arah
Tetapi seraut senyum itu masih ada, tersimpan apik, tak rusak, tak lapuk dimakan pengalaman

Manusia adalah keunikan yang beraneka dan itu terlihat dari pilihan-pilihannya
Berbeda dan beragam tak dapat di tolak apalagi disangkal
Ia hadir begitu saja dan kita tidak pernah meminta sebelumnya

Selembar kartu undangan pernikahan menyiratkan sejumput bahagia yang terkonsepkan dan berhias harapan-harapan indah
Senang melihat wujud bahagia itu pada wajah-wajah yang tak kalah dari hidup yang terus menghimpit, atau mungkin tak terasa?
Tak apa, asal sejumput bahagia itu tersemai bagi mereka yang melihat dan merasakannya

Hidup tak selalu harus berkisar dengan kisah tragik ala Kierkegaard dan para pengikutnya
Hidup bagi sebagian orang adalah permasalahan mendasar dan sederhana
Hidup adalah sebuah tur yang harus dijalani begitu saja tanpa perlu bertanya kenapa, apa, kapan, atau bagaimana
Hidup sederhana dan tetap bahagia
Untuk mencapai pemahaman diri tak perlu sampai belajar filsafat secara serius, toh hidup perlahan mengajarkan itu
Untuk yang berbahagia, tersenyum, dan tertawa, nikmatilah...
Sebarkan benih itu pada sekitar sehingga padang tak lagi gersang dan jiwa tak lagi kering

Selamat untuk kebahagiaan yang terus tersemai

A(a)-K(k)-U(u)

Aku kehilangan aku di dalam AKU
Aku lemah, Aku hina, Aku bangsat
Aku anjing, Aku monyet, Aku,...
Aku tidak kenal aku lagi

Aku bukan AKU
Aku rendah!
Ya, memang Aku rendah sekali
aku AKU telah hilang entah kemana
Aku aku itu memang tak pernah ada sebelumnya
Tetapi AKU merasa sakit karena aku
Seolah-olah aku hilang atau dicuri entah bagaimana
Sakit sekali. SAKIT SEKALI!!!
Aku ingin aku kembali pada AKU agar AKU utuh kembali

Tapi bagaimana caranya?
Aku tidak tahu siapa Aku
Aku tidak mengerti tentang Aku
aku pasti bisa memahami Aku
Pasti bisa, karena aku adalah inti dari kesempurnaan AKU

Tapi aku telah hilang hingga Aku merasakan ada yang sungguh sakit amat dalam
aku, kemana aku?
Aku hampir sekarat
Dia, mungkin Dia tahu dimana aku?

Kamis, 07 Mei 2009

Teman I

Jembatan itu belum tercipta dan kita saling menyalahkan
Aku tentu tak ingin menyalahkan diriku sendiri dan aku merasa benar
Dan kukira kau pun begitu

Terlalu banyak emosi negatif
Aku hanya ingin mendengar apa yang ingin kudengar
Dan kukira kau pun begitu, teman

Tapi aku salah, aku sadari itu
Banyak syak wasangka mengalir mempengaruhi diriku
Dan aku merasa aku benar untuk beberapa alasan
Tetapi caraku salah
Aku tak segera menyelesaikannya, hanya membiarkannya
Dan aku semakin sakit hati

Tetapi hari ini aku mulai menguak kembali struktur kesadaranku
dan kujabarkan kini bahwa aku terlalu banyak berpikir tanpa memastikan
padamu apa yang sebenarnya kita alami
karena jembatan diantara kita tak tersusun dengan baik, karena telinga ini ditutup dan kita tidak saling mendengar satu sama lain

Atas semua hal yang terjadi, aku minta maaf, teman