Rabu, 01 September 2010

Khusus untuk Wanita

Khusus untuk wanita
Aku tak digerbongnya dalam laju menuju rumah,
melainkan ditempat biasa
Duduk sendiri dan biasa-biasa saja
Yang tak biasa adalah para misoginis,
mereka yang berpenis menatapku anomali
Sebagian terkikik geli,
bagai badut aku bagi mereka
Sebagian mencoba acuh dengan dahi berkerut sebal
Seorang lainnya menuntut mengapa aku tak disuruh berada bersama kaumku saja
Padahal aku perempuan

Ah, kalian yang memiliki penis
Bagiku tak ada yang luar biasa
Seringkali merasa jumawa kalau mendominasi
Khusus untuk wanita
Dipikir perempuan seperti saya tak boleh digerbong yang biasa
Padahal aku hanya ingin diperlakukan sama

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Emang gerbong khusus wanita bukan gerbong "biasa", fit? :))

Menurut gua gak ada diskriminasi selama tidak ada pemaksaan. Dulu orang2 kulit hitam di amerika merasa didiskrimasi karena mereka dipaksa duduk di kursi belakang jika sedang naik kendaraan umum. Jadi belum ada diskriminasi selama lo gak dikenai sanksi karena naik gerbong "biasa"...

Tapi kalo lo menganggap tatapan nyinyir penumpang lain sebagai sebuah bentuk pemaksaan, itu lain soal...

FIT mengatakan...

gerbong khusus wanita gerbong biasa bang djo, tapi yang gak biasa tatapan cowok2 di gerbong biasa kalo ada cewek satu nyempil

waktu gw gak digerbong khusus malah ada bapak2 yang protes ke penjaganya supaya cewek digiring ke gerbong khusus