Rabu, 28 April 2010

Membaca Malam





Pada malam aku membaca suatu risalah kematian

Pekatnya yang tergradasi oleh langit kelam

terterangi oleh bulan yang memancar penuh dengan lapisan halo disekelilingnya

sewarna pelangi

Kisahnya ditulis dengan tinta beraroma busuk dan bau tanah basah


Pada malam aku membaca kematian yang indah dan syahdu

Aku merasa sendu dan terharu ditengah malam berjalan sendiri menatap malam

Seolah malam menunjukkan hidup yang kujalani dan kematian yang harus kulewati


Kematian yang begitu indah dan membuat takjub

Yang memberi kesadaran bahwa ternyata kisahku tak banyak orang ingin tahu

Aku tak dikenali siapa-siapa

Aku tak dapat berkata-kata dan aku menemukan kematian yang erotis dalam senandung

berisiknya bising kendaraan





Banyak yang kusembunykan dari siang

Dalam cengkeraman siang dan matahari yang menyilaukan

Berbanyak dari kalian menuntutku pada batas yang tak kalian mengerti dan tak ingin

kalian ketahui

Pada siang hidup hanya sekedar perlombaan menuju finish yang tak kunjung jelas

Apa yang ingin didengar, dilihat, dirasa pada diriku hanyalah sebatas kelambu yang

koyak tak bersisa

Kalian hanya mengetahui apa yang ingin diketahui dariku


Tetapi aku adalah titah malam

tlah lama kubergumul didalamnya

karena pada malam aku dapat bercerita sesungguhnya tentang diriku


Aku membaca risalah tentang malam pada selembar langit bertabur bintang

Aku membaca tentang kematianku

Bahwa aku ingin mati dan merasa damai dalam malam

1 komentar:

Anonim mengatakan...

miss, aku ingin mengetahui sgla kisahmu, namun itu bila diperkenankan...