aku yang berkehendak
menggelegak, meluap-luap, bergejolak, berhasrat
intelek ini semakin terisi dan akan penuh, kuharap
jiwa ini semakin liar karena risalah tentang kehendak
Schopenhauer berbisik dalam kepada relung hatiku, mengutuk pelan namun berubah jadi dobrakan dasyat
hanya satu kalimat yang diucapkanny,"Intelek adalah alat mencapai kehendak!"
jadi begitukah maksud Tuhan yang sebenarnya tentang kita, Manusia?
Kehendak, hanya kehendak kita dapat terus hidup hingga saat ini
aku yang berkehendak
bertindak, berlaku untuk mencapai kehendak yang menggelegak dalam hidupku
aku meraih intelek itu untuk memuluskanku mencapai kehendakku itu
oh, betapa manisnya kehendak itu berubah rupa pada setiap subjek
ia individual bukan komunal
lewat kehendak, kita bebas melakukan apapun atas alasan-alasan yang kita buat sendiri agar terlihat rasional
aku yang berkehendak, menggelegak
menandang kalian yang juga punya kehendak
mari kita saling berperang demi mengakhiri semuanya
menuju mati yang kali ini bukan kehendak kita!
Sabtu, 25 Oktober 2008
Minggu, 28 September 2008
kecewa karena tuhan
apa itu menjadi manusia?
cuma segumpal daging dan tulang
bosan dengan metafisika
butuh fakta! bukan teori semu!
tuhan, ada di mana dirimu?
unpersonal atau personal?
ada atau tidak sosokmu?
aku butuh jawaban!!
hidup macam apa yang kau berkahi pada manusia yang memiliki akal dan hati?
jika diantara dua itu saja masih ada kontradiksi
jadi, hati dan akal itu berteman atau saling bermusuhan, hei tuhan?
keparat, aku masih tidak mengerti tentang apapun!
orang berbicara tentang doktrin agama masing-masing
bahwa ada neraka dan surga di atas sana
dimana, tuhan?
apa iya ada?
jangan bohongi manusia lagi, sakit hati tahu!
aku masih ingin mempercayaimu karena risalah ayah
aku melihat orang lain dan aku ingin menangis
kenpa kau menciptakan hidup begini jomplang
kaya-miskin, baik-buruk,mewah-sengsara,hartawan-pengemis
masih juga kau ciptakan perbedaab antara pria-wanita
aku menuntut penjelasanmu tentang janji surga
surga hanya untuk pria sebagai pemuas nafsu birahi mereka
namun kau jebloskan wanita ke dalam neraka karena mereka kau bilang banyak melakukan kesalahan
padahal kamilah korban birahi para pria!
kau egois, kau seperti pria saja
jadi jijik aku dengan diriku
cuma segumpal daging dan tulang
bosan dengan metafisika
butuh fakta! bukan teori semu!
tuhan, ada di mana dirimu?
unpersonal atau personal?
ada atau tidak sosokmu?
aku butuh jawaban!!
hidup macam apa yang kau berkahi pada manusia yang memiliki akal dan hati?
jika diantara dua itu saja masih ada kontradiksi
jadi, hati dan akal itu berteman atau saling bermusuhan, hei tuhan?
keparat, aku masih tidak mengerti tentang apapun!
orang berbicara tentang doktrin agama masing-masing
bahwa ada neraka dan surga di atas sana
dimana, tuhan?
apa iya ada?
jangan bohongi manusia lagi, sakit hati tahu!
aku masih ingin mempercayaimu karena risalah ayah
aku melihat orang lain dan aku ingin menangis
kenpa kau menciptakan hidup begini jomplang
kaya-miskin, baik-buruk,mewah-sengsara,hartawan-pengemis
masih juga kau ciptakan perbedaab antara pria-wanita
aku menuntut penjelasanmu tentang janji surga
surga hanya untuk pria sebagai pemuas nafsu birahi mereka
namun kau jebloskan wanita ke dalam neraka karena mereka kau bilang banyak melakukan kesalahan
padahal kamilah korban birahi para pria!
kau egois, kau seperti pria saja
jadi jijik aku dengan diriku
Sabtu, 06 September 2008
RAMADHAN: Kemanusiaan yang Tidak Memanusiakan
Tidak benar juga jika dikatakan demikian mengenai ramadhan. Namun yang hendak saya kritisi disini adalah manusia yang memaknai ramadhan menurut konsep mayoritas. Mengapa dikatakan menurut konsep mayoritas? Karena menurut saya, bulan ramadhan yang datang sebulan sekali dalam kalender hijriah dipandang sebagai bulan yang penuh berkah, ampunan, maqfiroh, dan segala macam puji-pujian yang baik bagi bulan ini. Menurut kaum mayoritas muslim, di bulan ini pula segala macam perbuatan berlipat ganda konsekuensinya(pahala dan dosa). Melakukan perbuatan buruk maka akan mendapatkan dosa yang berlipat nilainya, dan begitu pun sebaliknya jika melakukan perbuatan baik, maka akan mendapat pahala yang juga tak kalah berlipat gandanya.
Sungguh ajaib interpretasi orang-orang dalam menyikapi fenomena bulan ramadhan ini, sehingga merubah pandangan orang tentang baik-buruk sehingga lupa pada esensi perbuatan yang dilakukan yaitu ketulusan. Sebagai contoh, di bulan ramadhan ini, manusia berlomba-lomba melakukan kebajikan dengan bersedekah kepada fakir miskin, anak-anak yatim, dan lain sebagainya agar diberi pahala yang berlimpah dari Tuhan-walaupun saya lebih suka mengenai pendapat tentang salah satu janji Tuhan bahwa Ia akan melipatgandakan harta mereka yang mau menderma. Disinilah yang perlu dikritisi sebenarnya oleh kita apalagi yang mengaku beriman. Mengapa hanya di bulan ramadhan saja kebaikan itu diobral besar-besaran? Mengapa hanya di bulan ramadhan saja kaum minoritas mendapat perhatian yang seharusnya mereka dapatkan pula dibulan-bulan lain? Mengapa kita baru terbuka matanya melihat penderitaan kaum minoritas di saat bulan ramadhan saja? Mengapa hanya dibulan ramadhan kita mulai Me-manusiakan manusia lainnya? Mengapa demikian?
Setiap manusia dilahirkan dengan membawa kebebasan dan martabat yang sama. kita diberkahi oleh hati dan pikiran untuk memuliakan manusia lainnya. Karena kita semua adalah saudara apapun perbedaan yang ada. Seharusnya ini yang kita pegang dalam hidup. Bahwa memanusiakan manusia harus terjadi setiap saat, setiap hari dalam kehidupan kita. Mengharapkan segala bentuk hadiah dan janji-janji dari Tuhan sekalipun seharusnya dijadikan tamparan bagi diri kita bahwa sebenarnya Tuhan menegur kita secara halus. Memanusiakan manusia adalah kewajiban kita, siapapun yang mengaku manusia.
Jika saya terlalu berlebihan dalam menyikapi apa yang terjadi maka saya tidak perlu meminta maaf kepada siapapun, karena berkah kebebasan yang saya miliki. Mari kita memulai untuk memberikan sesuatu untuk yang lainnya, karena hidup itu mengenai memberikan sesuatu kepada yang lain-manusia maupun alam- agar tecipta suatu keteraturan.
Sungguh ajaib interpretasi orang-orang dalam menyikapi fenomena bulan ramadhan ini, sehingga merubah pandangan orang tentang baik-buruk sehingga lupa pada esensi perbuatan yang dilakukan yaitu ketulusan. Sebagai contoh, di bulan ramadhan ini, manusia berlomba-lomba melakukan kebajikan dengan bersedekah kepada fakir miskin, anak-anak yatim, dan lain sebagainya agar diberi pahala yang berlimpah dari Tuhan-walaupun saya lebih suka mengenai pendapat tentang salah satu janji Tuhan bahwa Ia akan melipatgandakan harta mereka yang mau menderma. Disinilah yang perlu dikritisi sebenarnya oleh kita apalagi yang mengaku beriman. Mengapa hanya di bulan ramadhan saja kebaikan itu diobral besar-besaran? Mengapa hanya di bulan ramadhan saja kaum minoritas mendapat perhatian yang seharusnya mereka dapatkan pula dibulan-bulan lain? Mengapa kita baru terbuka matanya melihat penderitaan kaum minoritas di saat bulan ramadhan saja? Mengapa hanya dibulan ramadhan kita mulai Me-manusiakan manusia lainnya? Mengapa demikian?
Setiap manusia dilahirkan dengan membawa kebebasan dan martabat yang sama. kita diberkahi oleh hati dan pikiran untuk memuliakan manusia lainnya. Karena kita semua adalah saudara apapun perbedaan yang ada. Seharusnya ini yang kita pegang dalam hidup. Bahwa memanusiakan manusia harus terjadi setiap saat, setiap hari dalam kehidupan kita. Mengharapkan segala bentuk hadiah dan janji-janji dari Tuhan sekalipun seharusnya dijadikan tamparan bagi diri kita bahwa sebenarnya Tuhan menegur kita secara halus. Memanusiakan manusia adalah kewajiban kita, siapapun yang mengaku manusia.
Jika saya terlalu berlebihan dalam menyikapi apa yang terjadi maka saya tidak perlu meminta maaf kepada siapapun, karena berkah kebebasan yang saya miliki. Mari kita memulai untuk memberikan sesuatu untuk yang lainnya, karena hidup itu mengenai memberikan sesuatu kepada yang lain-manusia maupun alam- agar tecipta suatu keteraturan.
Minggu, 10 Agustus 2008
Senja Datang Telat Hari Ini
Di ufuk sebelah barat, ia tak kunjung datang
Rupanya senja datang telat hari ini
Tak tahu mengapa dan bagaimana, aku terbenam lagi dalam alunan senandungnya
Berkurang sudah rasa ini, tak segempita biasanya
Sakitnya juga tak terasa
Senja, ku tunggu dirimu tenggelam hari ini di sisi sebelah barat
Kubenamkan seluruh jiwa raga di tanah ini, biarkan aku pulang, senja
Biar kuperbaiki diri ini dan akan kumulai lagi semua perjalanan dari awal
Bersama hati aku menjemput senja yang datang telat hari ini
Rupanya senja datang telat hari ini
Tak tahu mengapa dan bagaimana, aku terbenam lagi dalam alunan senandungnya
Berkurang sudah rasa ini, tak segempita biasanya
Sakitnya juga tak terasa
Senja, ku tunggu dirimu tenggelam hari ini di sisi sebelah barat
Kubenamkan seluruh jiwa raga di tanah ini, biarkan aku pulang, senja
Biar kuperbaiki diri ini dan akan kumulai lagi semua perjalanan dari awal
Bersama hati aku menjemput senja yang datang telat hari ini
Jumat, 08 Agustus 2008
Metafisika Hidup
Metafisika hidup! Saya memang belum paham betul mengenai metafisika secara keseluruhan. Namun,terlepas dari semua itu metafisika hidup lebih mengarah kepada hal-hal yang kadang kita tidak mengerti apa sebab dan akibatnya namun terjadi begitu saja. Hidup adalah sebuah perjalanan panjang yang tak tahu pasti dimana ujungnya. Perjalanan menuntut k0nsistensi sang pejalan untuk terus melanjutkannya sampai akhir,apa pun yang terjadi. Kehadiran dan kepergian berbagai hal sebenarnya memiliki sebuah kado tersendiri yang luar biasa ajaib. Ia sebuah metafisika karena kita tidak pernah menyadari bahwa ia ada. Ia tak berwujud,namun ia menyimpan berbagai penafsiran yang harus dicermati secara bijaksana. Kita meman tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan. Tetapi kita bisa belajar dari masa lalu untuk melangkah lebih baik lagi. Hidup itu sempurna,kawan. Sesempurna kau membayangkannya. Atas segala hal yang telah terjadi dalam hidupmu, ia terbingkai istimewa. Saat kau membukanya kau akan tersenyum.
Senin, 04 Agustus 2008
euforia, euforia. euforia
aku kembali terbentur dan dihadapkan dengan euforia berbagai hal
entahlah, yang sekarang mendominasi pikiran dan hati adalah masalah yang yah, kalian taulah-lagi2 CINTA, lagi2 CINTA
bosan tapi mau bagaimana lagi
cinta itu egosentris, tak terprediksi, tak terjamah dengan akal sehat
semoga permasalahan ini tak terlalu lama hinggap padaku karena aku masih harus mengkaji kehidupan ini menurut kacamata seorang fitri
entahlah, yang sekarang mendominasi pikiran dan hati adalah masalah yang yah, kalian taulah-lagi2 CINTA, lagi2 CINTA
bosan tapi mau bagaimana lagi
cinta itu egosentris, tak terprediksi, tak terjamah dengan akal sehat
semoga permasalahan ini tak terlalu lama hinggap padaku karena aku masih harus mengkaji kehidupan ini menurut kacamata seorang fitri
Jumat, 25 Juli 2008
AKU MASIH SAYANG AYAH
Jika seseorang bertanya siapa orang yang paling menginspirasi diriku saat ini, kemarin, maupun yang akan datang, maka dengan bangga aku katakan orang itu adalah AYAH-ku paling tampan seluruh dunia dan nomor satu seluruh jagad. Ini bukan tentang Oediphus, kawan. Tidak sama sekali. Aku sayang ayahku melebihi apapun. Itu dapat kubenarkan secara harfiah. Ia adalah pusat tata suryaku untuk selamanya. Aku menganggapnya sebagai seorang ayah, seorang sahabat, seorang saudara, seorang guru, dan seorang musuh sekaligus. Aku masih ingat saat-saat bersamanya. Dalam kesendirian, aku mengingat dan merindukan ayah selalu, tetapi dalam keramaian suasana, aku mengelak untuk membicarakannya. Aku terlalu sakit untuk berbagi rasa sayang dan rindu ini kepada orang-orang disekitarku. Ayah memang telah pergi menuju alamnya yang lain. Itu tak masalah buatku sebenarnya. Kenangan ini yang membuatku belum bisa menerima kepergiannya. Aku tahu aku kesayangan ayah, karena ayah adalah kesayanganku juga. Aku tidak menyesal kau pergi meninggalkan aku, Yah. karena dibalik ini semua telah kau bingkiskan kisah hidup yang begitu indah untuk terus kujalani. Aku masih sayang ayah, untuk selamanya...
Langganan:
Postingan (Atom)