Selasa, 05 Oktober 2010

Rahasia Kecil

Coba kau lihat dunia lewat bagaimana aku memandang sekelilingku
Aku melihat bangunan tua berbentuk kotak dengan dua tingkat,
tapi diatas atapnya menempel iklan baris elektronik
Janggal tapi menarik
Aku melihat rumah-rumah maupun bangunan lain sepanjang perjalanan di dalam kereta
Sebagian tampak kumuh dengan pencahayaan temaram dan aku berdiri menyambut angin didalam kereta, gelap lampu mati
Syahdu
Aku melihat sebuah taman cantik penuh bunga warna-warni dan rumput hijau yang dipangkas rapi
Bersama teman, kita asyik berpose dan kamera mengabadikan momen menyenangkan kita
Fantastis!
Aku melihat seseorang tanpa sengaja menjatuhkan selembar uang sepuluh ribu dan aku memberitahunya, "Mas, uangnya jatuh"
Menggelitik dan hadir rasa puas dalam diriku
Aku ingat berbincang renyah di toilet dengan teman saat kita sama-sama sedang buang air
Katarsis
Aku menyantap sepotong ayam goreng tepung di meja kantin fakultas bersama teman-teman
Nikmat
Aku berjalan bersama teman-teman melewati taman dengan aroma rumput yang khas baru dipangkas
Membicarakan apakah rumput memiliki kesadaran layaknya manusia
Merencanakan menghabiskan malam disekitaran Senen dan diakhiri dengan makan durian bersama
Memikirkan apa yang hendak dijalani saat sudah tak bersama-sama seperti sekarang
Aku menikmati suasana stasiun yang pada pukul tujuh lewat begitu lengang dan angin berhembus pelan
Aku terjebak kemacetan dijalan menuju rumah
Bising kendaraan saling berlomba memperebutkan posisi pertama sebagai pihak yang tak sabaran
Terhimpit didalam penuh sesaknya kendaraan umum
Aku melihat dan melintas sambil lalu para pedagang diputaran Kampung Melayu menuju Tebet,
seolah jalan raya berubah rupa menjadi pasar aneka barang
Aku melihat banyak hal, menikmati segala rasa, setiap momen yang bergerak cepat seperti dalam film
Dunia dalam pandangku begitu indah
Luar biasa!
Penuh warna, bentuk dan simfoni keseharian yang begitu mengharukan
Ada kebahagiaan dan rasa syukur pada setiap jeda kesadaran terhadap hidup
Begitu biasa-biasa saja ternyata tanpa mimpi-mimpi muluk
Apakah telah kau lihat dan pahami dunia lewat bagaimana aku memandangnya?
Kita menjalani banyak hal sekali waktu
Tujuan menjadi garis akhir yang seolah menahan kita bergelut dalam proses
Kecewakah kau dengan apa yang telah terjadi pada hidupmu yang biasa-biasa saja?
Kuberi tahu kau satu rahasia kecil, kawan
Hidup kita tidak banal, tergantung bagaimana kau memandangnya

Tidak ada komentar: